Prabowo Subianto: A Corruption-Free Nation Depends on Judges Who Cannot Be Bought

by -73 Views

Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto menekankan bahwa salah satu kunci negara yang bebas korupsi adalah memiliki hakim yang tidak dapat dibeli. Dia membuat pernyataan ini selama panggilan telepon dengan Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, sambil menyampaikan kepada kelompok Solidaritas Hakim Indonesia dalam sebuah pertemuan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada hari Selasa (8 Oktober).

“Percayalah, kunci negara yang makmur, berfungsi dengan baik, bebas korupsi adalah memiliki hakim yang tidak dapat dibeli,” tegas Prabowo.

“Oleh karena itu, hakim harus kuat, dan kondisi mereka harus yang terbaik yang dapat kita berikan. Ini adalah komitmen saya,” lanjutnya.

Sebagai Menteri Pertahanan saat ini Indonesia, Prabowo menegaskan bahwa meningkatkan kualitas hidup dan memastikan keamanan finansial hakim harus menjadi prioritas.

“Anda bisa mempelajari pidato dan catatan masa lalu saya. Saya selalu percaya bahwa standar hidup hakim perlu ditingkatkan dan dijamin sehingga mereka dapat tetap independen dan menjalankan tugas mereka sebaik mungkin,” tambah Prabowo.

Determinasi Prabowo untuk meningkatkan remunerasi hakim telah menjadi bagian dari visi lamanya untuk negara ini.

Asosiasi Hakim Indonesia baru-baru ini bertemu dengan pimpinan DPR untuk menyampaikan keluhan mereka tentang kurangnya kenaikan gaji dalam 12 tahun terakhir. Mereka mengungkapkan bahwa pendapatan saat ini tidak mencukupi untuk mendukung keluarga mereka.

Bagi hakim yang baru diangkat, pendapatan bersih mereka sekitar Rp 12 juta, terdiri dari gaji pokok Rp 3,5 juta dan tunjangan Rp 8,5 juta.

“Gaji kami sekarang seperti uang saku Rafathar selama tiga hari,” kata Rangga, seorang perwakilan hakim, merujuk kepada putra dari selebriti Raffi Ahmad. “Sementara itu, kami harus mendukung keluarga, anak-anak, dan orangtua kami,” tambahnya.

Rangga menekankan bahwa gaji Rp 12 juta tidak mencukupi, mengingat tingkat tanggung jawab yang diemban hakim. Janji Prabowo untuk memperbaiki situasi telah disambut baik karena para hakim menantikan perubahan positif yang telah dijanjikan saat ia mulai menjabat.

Source link