Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso membantah kabar bahwa minyak goreng kemasan sederhana merek pemerintah, Minyakita langka di pasaran. Meskipun harga Minyakita saat ini masih tinggi, melampaui Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan pemerintah, Budi mengklaim bahwa stok minyak tersebut masih tersedia dan harganya stabil. Berdasarkan pemantauannya di pasar tradisional, Budi mengatakan bahwa harga Minyakita tidak mengalami kenaikan dan produsen minyak goreng telah berkomitmen untuk meningkatkan produksi dan pasokan menjelang Ramadan dan Idulfitri 2025.
Namun, di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Minyakita sulit ditemukan. Seorang pedagang sembako membenarkan bahwa sudah sekitar satu pekan tidak menjual Minyakita karena harga kulakannya yang tinggi, membuatnya sulit menjual dengan harga yang wajar. Pedagang lain juga mengakui kesulitan penjualan Minyakita karena harga jualnya harus sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan pemerintah, padahal harga modal belinya sudah jauh melampaui harga tersebut.
Mendag Budi Santoso menegaskan ketersediaan dan stabilitas harga Minyakita, namun data lapangan menunjukkan sebaliknya. Meskipun pemerintah berusaha memastikan pasokan aman, kondisi di pasar tradisional menunjukkan bahwa Minyakita masih sulit ditemukan, mungkin karena harga yang tidak sesuai dengan daya beli pedagang dan konsumen. Saat ini, upaya terus dilakukan untuk memperbaiki ketidaksesuaian tersebut agar Minyakita bisa lebih mudah diakses oleh masyarakat.