Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, menyampaikan rasa duka dan keprihatinannya atas insiden kecelakaan kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali yang mengakibatkan korban jiwa pada Kamis (3/7) dini hari. Sehari sebelum kejadian, Bambang Haryo Soekartono baru saja menghadiri pertemuan di pelabuhan Ketapang Banyuwangi pada Selasa (1/7). Ia menekankan pentingnya menjaga kondisi angkutan penyeberangan di lintas Ketapang-Gilimanuk untuk kecukupan kapasitas angkut, keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pelayaran. Bambang Haryo Soekartono juga menggarisbawahi perlunya penerapan ketegasan tugas Coast Guard (KPLP) yang sesuai dengan Undang-Undang Pelayaran serta perluasan infrastruktur dan peningkatan SDM untuk menjamin keselamatan pelayaran.
Selain itu, Bambang Haryo Soekartono menyoroti keadaan muatan truk yang menggunakan transportasi penyeberangan dan menekankan pentingnya data akurat berdasarkan penimbangan truk di jembatan timbang. Dia mengingatkan bahwa kapal memiliki keterbatasan daya apung, terutama saat membawa muatan truk yang berlebihan, yang dapat membahayakan keselamatan pelayaran. Bambang Haryo Soekartono juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap citra buruk pariwisata Bali akibat infrastruktur transportasi yang dianggap kurang aman.
Dia juga mengapresiasi kinerja Coast Guard (KPLP) dan Basarnas dalam menanggapi insiden tersebut namun merasa perlu peningkatan SDM bagi kedua lembaga tersebut. Bambang Haryo Soekartono berharap agar instansi penegak hukum dan tim penyelamat bisa bekerjasama optimal untuk menemukan korban-korban kecelakaan kapal tersebut. Selain itu, dia menyoroti perlunya penyiapan crisis management center yang dapat memberikan informasi dan bantuan medis serta psikologis bagi korban dan keluarganya.
Diinformasikan bahwa muatan KMP Tunu Pratama Jaya termasuk 8 tronton yang berisi semen dan muatan berat, 3 truk besar, 3 truk sedang, 4 pick-up, 4 kendaraan kecil, dan sepeda motor. Semua pihak diharapkan dapat bekerjasama untuk menghindari terjadinya kecelakaan laut serupa di masa depan.
