China Siapkan Jurus Baru Genjot Kelahiran

by -27 Views

Pemerintah China berencana memberikan insentif uang tunai nasional untuk keluarga dengan bayi baru lahir mulai tahun 2025. Kebijakan ini ditujukan untuk menghadapi krisis demografi yang disebabkan oleh penurunan angka kelahiran yang dapat mengancam pertumbuhan ekonomi jangka panjang negara tersebut. Menurut laporan dari Bloomberg, pemerintah pusat akan memberikan tunjangan sebesar 3.600 yuan atau sekitar Rp8,1 juta per anak per tahun untuk bayi yang lahir mulai 1 Januari 2025. Tunjangan ini akan diberikan hingga anak mencapai usia tiga tahun.

Meskipun kebijakan satu anak di China telah dihapus sejak 2016, angka kelahiran terus menurun dalam tujuh tahun terakhir. Rasio kelahiran tercatat naik tipis tahun lalu namun masih jauh dari ambang batas pengganti generasi sebesar 2,1. Selain itu, populasi China tengah menyusut untuk tahun ketiga berturut-turut, menimbulkan kekhawatiran terhadap ekonomi dan posisi global negara tersebut.

Kebijakan insentif uang tunai ini mengikuti langkah beberapa subsidi lokal yang sebelumnya sudah diterapkan, yang sebagian besar ditujukan untuk anak kedua atau ketiga. Contohnya terlihat di kota Tianmen, Provinsi Hubei, yang mengalami peningkatan kelahiran setelah pemberian insentif. Selain tunjangan tunai, pemerintah China juga mensubsidi fertilisasi in vitro (IVF) dan memberikan bantuan biaya perawatan anak, serta menetapkan persyaratan bagi rumah sakit tingkat tersier untuk menyediakan anestesi epidural selama persalinan.

Walau langkah-langkah tersebut diambil, tetap masih terdapat faktor-faktor seperti diskriminasi gender, biaya hidup yang tinggi, dan biaya pendidikan yang menjadi tantangan besar dalam meningkatkan angka kelahiran. Menurut PBB, jika tren penurunan angka kelahiran terus berlanjut, populasi China yang saat ini mencapai 1,4 miliar jiwa diprediksi akan turun di bawah 800 juta jiwa pada tahun 2100.

Source link