Peredaran Uang Palsu Menurun Namun Masyarakat Harus Tetap Waspada
Bank Indonesia (BI) mengungkap bahwa peredaran uang palsu di Indonesia saat ini mengalami penurunan. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Junanto Herdiawan, menyatakan bahwa rasio uang palsu terhadap total uang yang beredar terus menunjukkan tren menurun. Meskipun demikian, BI menekankan pentingnya melihat pengukuran uang palsu berdasarkan jumlah lembar yang ada, bukan dari nilai nominal.
Junanto menegaskan bahwa masyarakat tetap perlu waspada dan memahami ciri-ciri keaslian uang Rupiah. Hal ini dipaparkannya di Museum Bank Indonesia pada Senin (14/7/2025). BI mendorong masyarakat untuk selalu memeriksa keaslian uang saat menerima atau melakukan transaksi tunai. Pemeriksaan sederhana ini diharapkan dapat membantu mengurangi peredaran uang palsu di masyarakat.
Selain itu, BI juga mendorong penggunaan transaksi non-tunai atau digital yang dianggap lebih praktis dan aman dari risiko pemalsuan. Junanto menjelaskan bahwa transaksi non-tunai lebih cepat, lebih mudah, dan lebih aman, dengan risiko uang palsu yang jauh lebih kecil. Dengan demikian, BI terus memberikan himbauan kepada masyarakat agar tetap waspada meskipun peredaran uang palsu mengalami penurunan.