Marc Marquez berada di ambang sejarah dalam kariernya sebagai pembalap MotoGP. Setelah tampil dominan di musim 2025, dengan 14 kemenangan sprint dan 16 kemenangan balapan, Marquez memiliki keunggulan yang cukup besar di puncak klasemen atas saudaranya, Alex Marquez. Kemenangan di Grand Prix Jepang akan membuatnya menyabet gelar juara dunia kesembilan, titel ketujuh di kelas MotoGP. Meskipun demikian, dia merasa bahwa perjalanan kembali ke puncak tidaklah mudah setelah mengalami cedera lengan yang membuatnya meninggalkan tim pabrik Honda untuk bergabung dengan Gresini Racing.
Banyak pihak, termasuk rekan-rekan sesama pembalap, menganggap kembalinya Marquez sebagai salah satu yang terhebat dalam sejarah MotoGP. Meskipun mengalami masa sulit setelah cedera di Jerez pada 2020, Marquez berhasil bangkit kembali dan membuktikan dirinya dengan meraih beberapa gelar juara dunia secara beruntun. Pengalaman tragis ini mengajarkannya pentingnya kesabaran dan ketekunan dalam memperbaiki diri.
Meskipun sempat terpikir untuk pensiun, Marquez memilih untuk melanjutkan dan membuktikan kemampuannya dengan bergabung dengan tim Ducati. Seiring berjalannya waktu, Marquez mampu membangun kembali kepercayaan dirinya dan meraih kemenangan yang melebihi ekspektasinya. Dengan mempersiapkan pramusim dengan tekad meraih gelar juara, Marquez berhasil meraih banyak kemenangan bahkan di sirkuit-sirkuit yang sebelumnya sulit baginya.
Terkait hubungannya dengan saudaranya, Alex Marquez, yang juga tengah bersaing di kelas MotoGP, Marquez merasa keduanya semakin dekat walaupun bersaing di lintasan. Momen luar biasa ini membuatnya merenungkan betapa pentingnya usaha dan kesabaran dalam meraih kesuksesan. Marquez juga memberikan dukungan kepada rekan satu timnya, Pecco Bagnaia, yang mengalami krisis kepercayaan diri, dan percaya bahwa Bagnaia akan kembali ke performa terbaiknya.