Mengatasi Tantangan Industri Baja Nasional untuk Pembangunan Indonesia

by -51 Views

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI untuk membahas langkah-langkah penyehatan perusahaan demi menjaga kedaulatan industri baja nasional. Industri baja merupakan pondasi penting pembangunan Indonesia Emas 2045, dengan perannya yang vital dalam berbagai sektor pembangunan seperti proyek strategis nasional, pembangunan perumahan, dan pertahanan nasional.

Meskipun kebutuhan baja di Indonesia terus meningkat, industri baja nasional masih menghadapi tekanan dari produk impor. Hingga saat ini, sekitar 40-55% kebutuhan baja dipenuhi melalui impor, menandakan bahwa produk impor masih bisa diproduksi di dalam negeri. Hal ini menunjukkan perlunya proteksi yang kuat terhadap produk baja impor untuk menjaga industri baja domestik.

Industri baja global juga mengalami tekanan dari oversupply Tiongkok yang meningkatkan ekspor baja untuk menekan kelebihan pasokan domestik. Dalam konteks ini, penguatan proteksi terhadap industri baja menjadi sangat penting.

Krakatau Steel menetapkan tiga inisiatif strategis dalam program penyehatan, yakni membangun bisnis core steel yang sustainable, mengembangkan bisnis infrastruktur dan downstream, serta melakukan restrukturisasi keuangan. Dukungan dari berbagai pihak seperti restrukturisasi utang, pengendalian impor, perlindungan pasar baja, hilirisasi industri, dan percepatan recovery diharapkan dapat membantu memperkuat industri baja domestik.

Pemerintah perlu segera memperkuat instrumen proteksi untuk industri baja dalam negeri. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, Krakatau Steel Group optimis akan mencatat pertumbuhan yang lebih baik. Dukungan dari Komisi VI DPR RI diharapkan juga akan berkontribusi pada pemulihan industri baja nasional. Seluruh pihak berkomitmen untuk bersama-sama menjaga kedaulatan industri baja dan meningkatkan daya saing industri baja dalam negeri.

Source link