Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mengakselerasi program konversi motor listrik di Indonesia, dengan melibatkan badan usaha. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa target konversi motor listrik sebanyak 50 ribu unit pada tahun 2023. Arifin juga menyebut bahwa tahun depan target konversi motor listrik akan ditingkatkan. Kendaraan yang menjadi fokus konversi adalah sepeda motor yang berusia lebih dari 10 tahun.
Arifin menyebut bahwa pihaknya mulai mengajak perusahaan-perusahaan, baik BUMN maupun swasta, untuk mengkonversikan motor dinas perusahaan mereka. Hal ini dilakukan dalam upaya mempercepat mekanisme konversi motor listrik di dalam negeri. Arifin juga menambahkan bahwa perlu dilakukan pembinaan terhadap bengkel-bengkel agar memiliki kualifikasi yang memadai dan mengatasi masalah perizinan untuk mempercepat mekanisme konversi.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi, mengatakan bahwa target konversi motor listrik untuk tahun 2024 akan lebih tinggi dibandingkan tahun ini karena adanya penyediaan bengkel konversi dan pengembangan sumber daya manusia sejak tahun 2023. Menurutnya, target konversi tahun depan akan mencapai 150 ribu unit.
Meskipun terdapat sebanyak 5.628 peminat konversi motor listrik menurut data Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, sebanyak 2.069 peminat mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Namun, jika target konversi motor listrik sebanyak 50 ribu unit tidak tercapai pada tahun 2023, program konversi akan dilanjutkan pada tahun 2024 dengan dukungan bengkel yang telah ada.
Arifin mengklaim bahwa program konversi motor listrik tahun depan juga akan didukung dengan pertumbuhan rantai pasok yang sejalan dengan pertumbuhan pasar. Program ini juga akan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha swasta karena adanya perkembangan pasar.
Artikel Selanjutnya: [Mau Konversi Motor BBM ke Listrik? Ini Dia Daftar Bengkelnya]
(mij/mij)
