Mengenali Awal Mula Sejarah Konflik Israel-Palestina

by -332 Views

Perang antara Israel dan Palestina belum juga mereda. Serangan terbaru terjadi pada tanggal 7 Oktober, ketika Hamas menyerang Israel dan Israel membalas dengan serangan udara. Perang ini telah berlangsung selama 16 hari dan menjadi perang paling mematikan dari lima perang sebelumnya di Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban tewas di Gaza sudah mencapai 4.651 orang dan 14.254 orang lainnya terluka. Sedangkan menurut Israel, sudah ada 1.400 orang yang tewas dan 203 orang ditangkap oleh Hamas selama serangan tersebut.

Konflik ini sudah terjadi lebih dari 100 tahun, dimulai pada tanggal 2 November 1917. Saat itu, Arthur Balfour, Menteri Luar Negeri Inggris, menulis sebuah surat yang menjanjikan rumah nasional bagi orang Yahudi di Palestina. Surat tersebut dikenal dengan Deklarasi Balfour dan mempengaruhi situasi di Palestina hingga saat ini.

Mandat Inggris berlangsung dari 1923 hingga 1948 dan selama itu, Inggris memfasilitasi migrasi massal orang Yahudi ke Palestina. Hal ini menimbulkan perlawanan dari warga Palestina yang khawatir dengan perubahan demografi dan penyitaan tanah mereka oleh Inggris untuk pemukim Yahudi.

Ketegangan semakin meningkat dan menyebabkan Pemberontakan Arab dari tahun 1936 hingga 1939. Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi Resolusi 181 yang menyerukan pembagian Palestina menjadi negara-negara Arab dan Yahudi. Namun, Palestina menolak rencana tersebut karena memberikan wilayah yang banyak kepada negara Yahudi.

Sebelum Mandat Inggris berakhir pada tahun 1948, paramiliter Israel sudah memulai operasi militer dan menghancurkan kota-kota dan desa-desa Palestina. Hal ini mengakibatkan pembantaian dan pembuangan rakyat Palestina yang dikenal sebagai Nakba atau “bencana”. Sekitar 750.000 warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka dan menjadi pengungsi.

Pada tanggal 15 Mei 1948, Israel mengumumkan pendiriannya dan perang Arab-Israel pertama dimulai. Pertempuran berakhir pada Januari 1949 setelah gencatan senjata antara Israel dan Mesir, Lebanon, Yordania, dan Suriah.

Selama berikutnya, terjadi perang-perang dan konflik-konflik antara Israel dan Palestina. Di tahun 1967, Israel menduduki wilayah yang tersisa dari Palestina selama Perang 6 Hari. Hal ini menyebabkan perpindahan paksa kedua rakyat Palestina yang dikenal sebagai Naksa.

Intifada pertama terjadi pada tahun 1987 di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Intifada ini berakhir dengan penandatanganan Perjanjian Oslo pada tahun 1993 dan pembentukan Otoritas Palestina.

Intifada kedua dimulai pada tahun 2000 setelah kunjungan provokatif Ariel Sharon ke kompleks Masjid Al Aqsa. Selama Intifada tersebut, Israel menyebabkan kerusakan yang signifikan terhadap ekonomi dan infrastruktur Palestina.

Konflik antara Israel dan Palestina masih berlanjut hingga saat ini dan perang terbaru ini menjadi yang paling mematikan.