Para pemimpin dunia dan pemerintah bereaksi terhadap penembakan yang dialami mantan Presiden Amerika Serikat yang juga tengah mencalonkan diri kembali dalam pemilu presiden, Donald Trump. Mereka mengecam kekerasan politik dan menyatakan dukungan bagi korban yang terkena dampak.
Sebelumnya, FBI menyebut penembakan itu sebagai upaya pembunuhan. Satu orang tewas dan dua penonton kampanye lainnya terluka parah.
Berikut rangkuman pernyataan para pemimpin tersebut:
Presiden Komisi Eropa, Uni Eropa (UE), Ursula von der Leyen, mengatakan sangat terkejut dengan serangan itu. Dia menegaskan bahwa kekerasan politik tidak memiliki tempat dalam demokrasi.
Kanselir Jerman Olaf Scholz juga mengecam penembakan tersebut sebagai sesuatu yang tercela. Dia menyatakan bahwa tindakan kekerasan seperti itu sangat mengancam demokrasi.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut upaya pembunuhan itu sebagai tragedi bagi demokrasi. Dia merasakan keterkejutan dan kemarahan rakyat Amerika.
Pemerintah Presiden Rusia Vladimi Putin juga mengutuk kekerasan dalam konteks politik. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa segala bentuk kekerasan tidak boleh dibenarkan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkejut dengan penembakan tersebut dan berharap Trump segera pulih. Dia menegaskan bahwa kekerasan tidak memiliki tempat di dunia ini.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yakin bahwa penyelidikan atas serangan itu akan dilakukan dengan cara yang efektif. Para pelaku dan penghasutnya akan segera diadili.
Beberapa pemimpin negara Amerika juga mengecam serangan tersebut. Beberapa di antaranya menuduh kelompok tertentu sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Presiden Argentina Javier Milei menyalahkan kelompok “kiri internasional” atas upaya pembunuhan tersebut. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengutuk penembakan sebagai ancaman terhadap demokrasi.
Pemerintah Kolombia menyatakan solidaritas dengan AS dan menegaskan bahwa kekerasan tidak boleh menjadi bagian dari perdebatan politik.
Presiden Bolivia Luis Arce menolak kekerasan dalam segala bentuknya. Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador juga mengutuk penembakan tersebut.
Presiden China Xi Jinping menyatakan belas kasihan kepada Trump. PM India Narendra Modi prihatin dengan serangan tersebut. PM Jepang Fumio Kishida menentang segala bentuk kekerasan yang mengancam demokrasi.
Presiden Taiwan Lai Ching-te menyampaikan belasungkawa kepada korban penembakan. Presiden Filipina Ferdinand Marcos merasa lega karena Trump baik-baik saja setelah serangan tersebut.
Mantan PM Pakistan Imran Khan mengutuk kekerasan politik. Presiden Indonesia Joko Widodo menegaskan bahwa kekerasan tidak dapat dibenarkan dalam kehidupan berdemokrasi.
PM Israel Benjamin Netanyahu berharap agar Trump pulih dengan cepat. Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi berharap kampanye pemilu AS berlangsung damai dan bebas dari terorisme, kekerasan, dan kebencian.
Referensi: CNBC Indonesia