Dengan ‘Harta Karun’ Ini, Indonesia Berpotensi Menjadi ‘Raja’ Baterai!

by -157 Views

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah saat ini sedang fokus pada transformasi ekonomi melalui industri hijau, hilirisasi sumber daya alam, dan produk ramah lingkungan.

Luhut mengatakan bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik global. Hal ini dikarenakan adanya cadangan nikel yang melimpah di Indonesia serta sumber daya mineral lainnya yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan baterai.

Luhut menekankan pentingnya proses industrialisasi yang berkelanjutan dengan menerapkan prinsip-prinsip ESG dalam operasi pertambangan dan peleburan. Pemerintah akan terus mendorong para pelaku usaha untuk meningkatkan standar keberlanjutan agar barang-barang produksi Indonesia dapat lebih kompetitif di pasar global.

Indonesia memiliki cadangan bijih nikel terbesar di dunia, dengan total cadangan mencapai 5,3 miliar ton. Produksi bijih nikel Indonesia sepanjang 2023 mencapai 175 juta ton, dan diperkirakan sisa umur cadangan nikel akan bertahan hingga 30 tahun ke depan.

Luhut juga menyampaikan bahwa dukungan dan kerja sama dengan berbagai pihak dapat mempercepat transisi menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan. Indonesia ingin menjadi pemimpin dalam bidang ini dan bergerak dari hulu ke hilir dalam industri baterai.

Sumber: CNBC Indonesia