Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 telah mengguncang Myanmar, tepatnya di Mandalay, pada Jumat (28/4/2025). Menurut survei geologi Amerika Serikat (USGS), gempa susulan dengan magnitudo 6,4 terjadi sekitar 12 menit setelahnya dan diikuti oleh gempa-gempa lainnya. Dampak gempa juga dirasakan di Thailand, China, dan hingga Laos, menunjukkan skala kekuatan gempa yang signifikan.
Kejadian gempa tersebut dikategorikan sebagai gempa kembar atau doublet earthquake, di mana dua peristiwa gempa berkekuatan hampir sama terjadi pada lokasi yang berdekatan. Fakta-fakta terkait gempa itu, seperti mengenai episentrum, kedalaman, dan dampak yang ditimbulkannya, telah dikutip oleh berbagai sumber, termasuk Survei Geologi Amerika Serikat.
Kerusakan dan korban akibat gempa ini juga tercatat meluas. Di Myanmar, jumlah korban tewas dan terluka terus bertambah, dengan laporan yang menunjukkan angka yang cukup mengkhawatirkan. Negara-negara termasuk India, Thailand, dan China juga dilanda bencana, dengan struktur bangunan rusak, jalan retak, dan bahkan gedung pencakar langit yang runtuh.
Tanggapan dari berbagai negara, termasuk junta militer Myanmar dan pemerintah Thailand, terkait dengan bantuan kemanusiaan dan tanggapan darurat. Selain itu, Uni Eropa, Prancis, dan India juga menawarkan bantuan dalam penanganan dampak gempa di wilayah tersebut.
Secara internasional, Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memberikan dukungan. Di samping itu, upaya bantuan dari berbagai negara dan organisasi telah diarahkan ke Myanmar dan Thailand untuk membantu pemulihan pasca gempa yang mengguncang kedua negara tersebut.