Orang Terkaya RI Dilanda Bencana Finansial: Utang Meluluhlantakan Bisnisnya

by -8 Views

Kwik Djoen Eng, seorang pengusaha terkaya di Indonesia pada masa kolonial, memiliki cerita yang tragis tentang kebangkrutan bisnisnya akibat terlilit utang. Pada awalnya, Kwik memiliki kerajaan bisnis gula yang besar di dunia, dengan perusahaan pusatnya di Solo dan cabang di Jepang. Namun, praktik menggali lubang tutup lubang membuatnya jatuh bangkrut.

Sebagai seorang warga Fujian, China, Kwik Djoen Eng mulai berbisnis di Jawa pada 1877 dengan mendirikan KHT bersama saudaranya. Perusahaan ini fokus pada perdagangan hasil bumi seperti gula, teh, beras, minyak kelapa, dan arang. Kecerdikan Kwik dalam berkomunikasi membuat banyak bank percaya padanya, termasuk De Javasche Bank (DJB) dan Standard Chartered.

Dengan dukungan modal dari berbagai bank, bisnis KHT berkembang pesat dan mendominasi industri gula. KHT bahkan masuk dalam lima perusahaan terbesar di dunia pada 1920 dengan keuntungan mencapai 14 juta gulden. Namun, keberhasilan ini hanya sementara karena akhirnya KHT terjerumus dalam utang yang tak terbayar.

Ketika omset bisnis mulai merosot, KHT tidak mampu membayar utang sebesar 9 juta gulden. Kwik kemudian menggunakan sistem menggali lubang tutup lubang dengan mengajukan pinjaman baru untuk membayar utang lama. Namun, praktik ini hanya membuat KHT semakin terperangkap dalam utang, sehingga akhirnya dinyatakan bangkrut pada tahun 1935.

Meskipun seluruh aset KHT disita oleh bank kreditur, Kwik Djoen Eng meninggal dunia tanpa harta apapun. Meski begitu, warisan kehidupannya masih dapat ditemui melalui istana-istana megah yang pernah dibangunnya di berbagai wilayah. Menjadi pelajaran penting bagi dunia bisnis, kejayaan dan kebangkrutan KHT menjadi contoh nyata tentang betapa pentingnya manajemen keuangan yang sehat dalam menjaga keberlangsungan bisnis.

Source link