Pemerintah mengumumkan stok cadangan beras yang ada di gudang Perum Bulog saat ini mencapai 3.502.895 ton per hari Minggu. Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, stok tersebut merupakan level tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Hal tersebut menjadi tonggak penting dalam sejarah ketahanan pangan nasional dan merupakan bukti keberhasilan kerja keras petani serta efektivitas kebijakan pemerintah yang tepat sasaran. Bahkan, data historis menunjukkan bahwa lonjakan stok pada tahun 2025 juga merupakan yang tercepat sepanjang sejarah.
Hanya saja, di tengah berita tersebut, harga beras di Indonesia belum sepenuhnya aman. Plt. Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Bidang Perekonomian dan Pangan Kantor Staf Presiden, Edy Priyono, menyampaikan bahwa harga beras medium, bawang putih, Minyakita, cabai rawit merah, dan daging ayam ras masih masuk dalam kategori harga tidak aman. Disparitas harga antar daerah juga menjadi perhatian penting dalam memastikan ketersediaan dan akses masyarakat terhadap beras.
Edy juga menekankan pentingnya pertimbangan antara harga yang terlalu tinggi dan terlalu rendah dalam upaya menjaga stabilitas harga dan keberlanjutan pasokan pangan. Di samping itu, harga beras medium juga masih relatif stabil dengan komposisi yang hampir sama dari minggu sebelumnya. Upaya untuk menciptakan keseimbangan antara produsen dan konsumen tetap menjadi prioritas dalam menjaga kestabilan harga pangan di Indonesia.
Melalui upaya-upaya tersebut, diharapkan penyaluran beras SPHP dan koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan Bulog dapat memastikan akses masyarakat terhadap beras yang aman dan terjangkau. Dengan demikian, kesinambungan pasokan beras yang memadai dapat terpenuhi, mendukung ketahanan pangan nasional serta kesejahteraan petani dan peternak lokal.