Defisit Energi RI, SKK Migas Sebut Kemungkinan Impor LNG

by -14 Views

Produksi gas di Indonesia masih dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri tanpa harus mengimpor Liquefied Natural Gas (LNG) karena SKK Migas fokus pada produksi dalam negeri terlebih dahulu. Menurut Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, produksi LNG di Indonesia sudah mencukupi kebutuhan untuk bulan April-Mei 2025. Meskipun opsi impor sedang dievaluasi, pemenuhan gas prioritas masih berasal dari dalam negeri.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, penggunaan gas bumi untuk kebutuhan domestik pada tahun 2024 mengalami penurunan 4,76% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara untuk keperluan ekspor naik 6,19%. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan rencananya untuk mengalihkan ekspor gas pipa ke Singapura untuk memenuhi kebutuhan gas dalam negeri yang akan terus tumbuh. Dia juga mencatat rincian penggunaan gas domestik, termasuk industri, kelistrikan, LNG domestik, pupuk, LPG domestik, gas perkotaan, dan bahan bakar gas.

Dengan pertumbuhan kebutuhan gas domestik dan fokus pada produksi dalam negeri, Indonesia berpotensi mengurangi ketergantungan pada impor LNG dan memperkuat industri gas bumi nasional. Hal ini juga sejalan dengan upaya untuk memaksimalkan sumber daya alam dan mengoptimalkan sektor energi di dalam negeri. Hingga saat ini, Indonesia terus konsisten dalam memenuhi kebutuhan energi secara efisien dan berkelanjutan.

Source link